Ikan yang Menelan Nabi Yunus Ketakutan

Kisah Isamiah sore dengan Kisah Qur'ani.
Kisah Nabi yang telah dimakan oleh seekor ikan, dimana ikan tersebut sangat ketakutan karena begitu kerasnya dia mendengar tasbih yang diucapkan oleh seorang kekasih Allah SWT.


Kisahnya.
Nabi Yunus as pernah mengalami putus as karena dakwahnya yang terus menerus bahkan bertahun-tahun itu ditolak oleh warga Ninawa. Ia akhirnya naik kapal laut dan dimakan seekor ikan yang bernama ikan Nun (mirip ikan Paus besar).

Di dalam perut ikan itu Nabi Yunus as bertobat.
Peristiwa tobatnya Nabi Yunus terjadi pada bulan Muharam atau tepatnya tanggal 10 Muharam.

Dalam menyampaikan dakwahnya, Nabi Yunus as membimbing kaumnya untuk berbuat kebaikan serta menakutinya dengan kedahsyatan api neraka. Namun, hidayah Allah SWT belum turun kepada kaumnya sehingga tak ada seorang pun penduduk Ninawa yang beriman melainkan hanya sedikit saja.

Nabi Yunus as mulai merasakan keputusasaan dari kaumnya.
Hatinya dipenuhi dengan kemarahan pada kaum Ninawa yang tidak beriman. Kemudian Nabi Yunus as memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut.

Nabi Yunus as lantas pergi ke tepi laut.
Saat itulah beliau seakan-akan lupa bahwa tugas seorang Nabi adalah untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Lalu Nabi Yunus as pun menaiki sebuah kapal. Ia tidak menyadari bahwa ia lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang lain.

Perahu pun berjalan dengan tenangnya pada siang hari.
Namun, pada malam harinya, kondisi alam tiba-tiba berubah menjadi kejam. Angin bertiup sangat kencang dan akhirnya ombak pun menghantam kapal dengan kerasnya.

Dalam keadaan serba panik tersebut, tiba-tiba saja ada seekor ikan besar (ikan Nun, mirip Paus) muncul ke permukaan sehingga seluruh penumpang ingin menceburkan diri ke laut.
"Lompatlah wahai musafir yang misterisu," teriak salah seorang penumpang kepada Nabi Yunus as.

Namun Nabi Yunus as tetap saja berdiri di tempatnya sembari menjaga keseimbangan agar tidak jatuh ke laut. Namun, karena tiupan angin yang makin kencang, beliaupun tak kuasa menahan hingga jatuh ke laut.

Di permukaan laut yang luas itu, tubuh Nabi Yunus as mengambang, lalu mendekatlah seekor ikan Nun raksasa yang melahap tubuh Nabi yunus as. Kemudian ikan itu kembali lagi ke dasar laut.



Ikan dan Tumbuhan ikut Bertasbih.
Nabi Yunus as sangat terkejut karena mendapati dirinya dalam perut sebuah ikan. Dalam keadaan itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap banyak kalimat tasbih kepada Allah SWT.
Beliau tak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak.

Ikan-ikan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di dasar laut mendengar tasbih Nabi Yunus as, kemudian semua makhluk laut pun berkumpul di sekitar ikan Nun sambil mengucapkan tasbih seperti kalimat tasbih Nabi Yunus as ucapkan.

Tobat Nabi Yunus as diterima Allah SWT.
Ikan yang memakan Nabi Ynus as tersentak kaget karena begitu banyaknya ikan dan tumbuhan yang mengucapkan tasbih di dekatnya.
Ikan tersebut ketakutan, hingga dia baru sadar bahwa dirinya telah memakan seorang kekasih Allah SWT. Mendengar tasbih yang merdu itu, ikan Nun pun ikut-ikutan bertasbih. 

Ikan Nun sangat ketakutan, namun dalam dirinya dia berkata,
"Mengapa saya harus takut, bukankah yang memerintahkan adalah Allah SWT?"
"Tapi yang aku telan adalah kekasih-Nya, bagaimana ini?"
Dalam keadaan bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.

Kalimat Tasbih Nabi Yunus as adalah sebagai berikut:
"Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya saya termasuk orang yang menganiaya diri sendiri."

Allah SWT telah melihat ketulusan tobat Nabi Yunus as. Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan Nun agar emngelurkan Nabi Ynus as ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT.

Ikan Nun pun mentaati perintah Allah SWT.
Tubuh Nabi Ynus as kemudian dimuntahkan dan beliau terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.

Demikianlah kisah bertasbihnya Nabi Ynus as sehingga selamat dari ikan Paus.
Kisah ini ditegaskan dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffat ayat 139-145.

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ 
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ 
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ 
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ 
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ 
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ 
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ 

Artinya:
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika ia lari[1288], ke kapal yang penuh muatan,
141. kemudian ia ikut berundi[1289] lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela[1290].
143. Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.

Keterangan:
[1288] Yang dimaksud dengan lari di sini ialah pergi meninggalkan kewajiban.
[1289] Undian itu diadakan karena muatan kapal itu sangat penuh. kalau tidak dikurangi mungkin akan tenggelam. oleh sebab itu diadakan undian. siapa yang kalah dalam undian itu dilemparkan kelaut. Yunus a.s. Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian tersebut sehingga ia dilemparkan ke laut.
[1290] Sebab Yunus tercela ialah karena Dia lari meninggalkan kaumnya.

Pedihnya Sakaratul Maut


Kali ini akan diceritakan tentang cerita betapa sakitnya saat sakaratul maut , saat menjelang ajal, saat tercabutnya roh dari jasad manusia. Adalah Nabi Idris yang pernah menyampaikan hal ini dan diwariskan beritanya. Dengan izin Allah SWT, akhirnya Nabi Idris dapat merasakan betapa sakitnya sakaratul maut. Ia mengibaratkan sakitnya kayak hewan yang dikuliti hidup-hidup. Nabi Idris as Suatu ketika Nabi Idris telah dikunjungi oleh Malaikat Izrail. Kemudian Beliau bertanya,"Hai Malaikat Izrail, kedatanganmu ini untuk mencabut nyawa atau berkunjung." Lalu Malaikat Izrail menjawab bahwa kedatangannya itu untuk berkunjung dengan izin Allah.

Setelah mendengar jawaban Malaikat Izrail, Nabi Idris mengatakan, "Hai Malaikat Izrail, saya ada keperluan denganmu." "Kepentingan apa itu?" kata Malaikat Izrail. Setelah sejenak menghela napas, Nadi Idris pun menjawab, "kepentinganku denganmu adalah supaya engkau mencabut nyawaku dan kemudian Allah menghidupkan kembali agar aku dapat lebih giat beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratul maut. " Malaikat Izrail keheranan mendengar permintaan Nabi Idris. Tapi Allah memberi wahyu kepada Malaikat Izrail agar dia mencabut nyawa Nabi Idris. Seketika itu juga Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris asPedihnya Sakaratul Maut. Setelah menjalankan tugasnya itu Malaikat Izrail menangis atas kematian Nabi Idris sambil memohon kepada Allah untuk menghidupkan kembali Nabi Idris asKemudian Allah mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka Nabi Idris pun hidup kembali.Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris as "Hai Saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut itu? " Nabi Idris as menjawab, "Sesungguhnya rasa sakaratulmaut itu saya umpamakan binatang yang hidup dilepas kulitnya dalam kondisi hidup-hidup dan begitulah rasanya sakaratul maut bahkan lebih seribu kali sakit." Kata Malaikat Maut, "Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya. " Itulah sahabatku sekelumit kisah tentang pedihnya sakaratul maut. Seorang Nabi pun juga merasakan hal yang sama dan terasa sangat pedih kala nyawa terlepas dari badan. semogo sedikit kisah di atas bisa sebagai pelajaran dan renungan untuk kita semua agar selalu meningkatkan bekal sebelum nyawa terlepas. Amii.

Copyright @ 2013 Rohis Al Izzah

Template by Templateism