Sebagai seorang muslim hukumnya adalah wajib untuk mempelajari Al-Qur’an, Berbicara Al-Qur’an, tentu akan .
Maka dari itu kali ini, saya coba menyampaikan beberapa pemikiran yang
salah terhadap al-qur’an yang selama ini tlah meracuni pemikiran
masyarakat.
Pertama, Ada sebagian orang mengatakan “kenapa harus membaca Al-Qur’an? yang pentingkan esensinya bisa kita terapkan.” Pendapat semacam ini sangatlah keliru. Kenapa? Secara tidak langsung dia menyatakan bahwa dirinya telah berperilaku seperti al-qur’an,
padahal jika dilogika, bagaimana dia tahu tentang al-qur’an jika dia
tidak pernah membaca al-qur’an? Okelah jika mereka menyangkal dengan
melihat terjemahan, lalu terjemahan macam apa yang mereka pelajari? Bisa
jadi mereka justru terjerat dalam penafsiran yang keliru.
Kedua,“apa gunanya membaca banyak jika tidak tahu artinya.”
Tahu arti Al-Qur’an itu memang penting, tetapi bagaimana seseorang tahu
artinya jika tidak membacanya? Hal terpenting yang harus kita sadari
disini adalah kita harus cinta Al-Qur’an. Tanpa banyak berinteraksi
dengan Al-Qur’an, bagaimana kita bisa mencintainya? Bayangkan kalau kita
tidak pernah berinteraksi dengan Al-Qur’an, bagaimana rasa cinta itu
bisa tumbuh? Maka dari itu bacalah Al-Qur’an sekalipun tidak tahu artinya, minimal itu adalah wujud “rasa cinta” kita terhadap Al-Quran dan bukankah pahala membaca Al-Qur’an itu dinilai perhuruf?
Dari
Abdullah bin Mas`ud berkata bahwa Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu
kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali
lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi
"Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi).
Ketiga,“Saya tidak lancar membaca al-qur’an dan saya takut salah jadi tidak usah membaca al-qur’an sekalian.” Ketika
kita tidak tahu dan tidak berusaha mencari tahu, sejatinya kita telah
berusaha untuk tidak tahu. Jika tidak bisa maka kita harus belajar,
jangan malah meninggalkannya. Jika tidak lancar membaca Al-Qur’an maka
belajarlah terus agar bisa lancar. Dan telah ada kabar bahwa orang yang
membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata maka akan mendapatkan dua pahala.
Dari
`Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang
membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan
bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang
membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum
fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat 2 ganjaran." (HR Bukhari Muslim)
Semoga
dengan seringnya kita berinteraksi dengan Al-Qur’an maka Allah akan
memudahkan dan meringankan lidah kita untuk membaca Al-Qur’an.
Keempat, “buat apa membaca al-qur’an ditarget? Saya terlalu sibuk jadi tidak sempat membaca al-qur’an.” Kalimat
seperti ini hanya akan keluar dari mulut orang-orang yang malas. Saya
yakin 24 jam bukan waktu yang sedikit. Tinggal kita memanagemennya,
mensisihkan sedikit saja waktu kita disela-sela kesibukan kita untuk
betilawah. Dan sungguh rohani kita butuh tilawah. Bukankah Al-Qur’an itu
as-syifa’? obat bagi manusia.
Sekarang kita sudah sama-sama sadar dan tahu bahwa alasan” kita untuk tidak membaca al-qur’an semuanya adalah salah besar. Maka dari itu kita harus merubahnya. Semoga kita diberikan kemudahan oleh ALLAH SWT untuk senantiasa menjalanan apa yang ALLAH perintahkan dan menjauhi apa yang ALLAH Larang. Amin.